1 Maret 2019, adalah hari di awal bulan yg mungkin gabakal ku lupakan... This will be a long story so read just if you want... Sahabat sehobiku, tiba2 memutuskan hubungan pertemanan kita. Kami bertiga, sebut aja A, B, dan C. A adalah aku, B adalah seniorku, dan C adalah sahabat baru kami. Kami ketemu di sebuah event kira2 tahun 2017 an, ga sengaja kenalan, kemudian main bareng sampai awal tahun ini....pertemuan terakhir kami di awal tahun sebelum C berangkat KKN ternyata adalah pertemuan terakhir dengan C "yang kita kenal."....... C suka curhat padaku kalau dia sangat menyukai hobi ini, dan dia punya trauma terhadap lawan jenis karena suatu hal jadi dia memutuskan untuk nggak pacaran dulu. C juga bilang begitu pada B. Beberapa hari lalu, firasatku ga enak. Dan setelah hp kumatikan semalaman, esoknya ada PM dari C, yang telah sebulan melaksanakan KKN dan sudah pulang... Dari tulisan PM nya, ada yang beda, disitu aku langsung tau kalau bukan si C yang menulisnya... "C" ngajak ketemuan, biasanya dia kalo ngajak ketemuan tanya dulu aku dan si B, senggang enggak, bisa kapan...tapi ini engga, dia langsung mematok tanggal, tempat, waktu, Aku merasa ada yg janggal.... Dan yang lebih mengagetkan adalah ketika dia bilang "Aku mau ketemu dan sekalian ngenalin "PACARKU". What? Disitu aku menyimpulkan 2 kemungkinan : 1. C ingin ngerjain kita berdua 2. C bawa pacarnya dan bilang kalo dia ga akan main lagi dengan kita berdua. Aku mempersiapkan diri untuk 2 hal itu, dan ku kasih tau si B juga...tapi si B tetep ga siap... Setelah itu, aku sangat tahu kalau yang membalas semua PM si C bukan si C.... Dan harinya tiba...aku dan B menunggu dengan super males dan takut ketemu si C....lalu JDER. C datang dengan penampilan yang berbeda, dia membawa seseorang "pacar" yang dari gayanya, sangat agamis haha. Lalu, kami duduk di gerai kopi hijau (u know la)....suasananya mencekam... Setelah obrolan santai pembuka yang ringan, tiba-tiba C, sahabat kami yg biasanya periang, dengan wajah yang sangat serius, bicara dengan lirih yang intinya "Aku mau fokus hijrah dan aku mungkin bakal jarang atau ga bisa main sama kalian lagi, aku mohon maaf kalo selama ini ada salah kata, dan terima kasih atas segala bantuan yg kalian berikan" Aku dan B speechless. B bilang "Ng....yah, gapapa, maksudku gausa terlalu formal kaya gitu kalo sama kita, kaya sama siapa aja hahaha" Lalu, "pacar" si C menyela obrolan kami : "Ya maksudnya begini saudara2, si C teman kalian ini karena 'ada kesibukan' dia saya BATASI untuk bergaul dan bermain dengan teman2nya, ya punya hobi boleh tapi kan itu TIDAK PENTING-penting amat. Dan sebelumnya saja juga minta maaf karena saya yang MEMBALAS PM dari kalian" B sempat menyanggah si pacar yang bilang begitu. Dan....berakhirlah pertemuan di sore hujan suram di awal bulan Maret 2019.....Dengan sebuah alasan, C mohon pamit karena ada "urusan" hahaha dan that i could say....OUR FRIENDSHIP ENDED. Hobi ini, adalah suatu aktivitas yang bisa mengalihkan segala depresi kami menjadi passion karena kami bisa memanfaatkannya secara positif...kalau ga ada hobi ini, mungkin kami udah ada di akhirat sekarang karena mati. Ya. Hobi ini adalah penyelamat kami, walaupun awalnya hanya sebagai sampingan, lambat laun aku mulai menyadari kalau ya inilah realitaku. Hobi ini mulai menjadi bagian hidupku, hidup kami yang berharga dan seorang normies yang tidak paham apapun bilang sesuatu yang sangat berharga itu layaknya....sampah. Lalu dia pergi membawa sahabat kami. Yang selama sekitar 2 tahun ini susah senang bersama, bercanda tawa, semua hal konyol, kami lewati bersama. So that's it. Si C pergi tanpa menoleh ke belakang. Aku dan B pun terdiam sesaat, sebelum tangis B lebur di depan kedai kopi di sore berhujan itu.... Aku menggenggam tangan B dan berkata "Kamu masih punya aku" Tapi sebenernya aku juga menangis, di dalam hati... Kami sama2 bertanya2 , Apa salah kami? Apakah kami ini pengaruh buruk bagi si C? Ah...gatau lagi, ini perkara gampang kalo dipikir, aku tinggal melupakannya doang kan seharusnya? Tapi kok sakit ya.... Lebih ke pengen nonjok pacarnya itu sih, Lu apain sahabat gw jadi kek gitu b*an*gs*at? Dan setelahnya, C tidak ramah dan bahkan tidak mau kontak dengan kami. Kami turuti permintaannya...dan kami hormati keputusannya... Yup, begitulah kisah angst ku di awal bulan ini Terima kasih yang suda membaca curhatku wkwkk So long, my friend. So long... *sigh*
Kepanjangan mata gue jadi juling!ini curhat bukan tempat buat cerpen.kalau mau curhat intinya aja.paham?
Sori ga bermaksud buat anda jadi juling, dan bila bagi anda ini cerpen yg kepanjangan dan malesin, tak perlu dibaca, saya juga cuma ingin menulis kok, tak dapat respon pun tak apa, karena memang gini kronologi yg ingin saya tulis. Kadang curhat cukup melegakan hanya dengan menulis, itu saja. Gausa ngegas gitu lah, nanti cantiknya hilang^^
Kok kesannya temenmu itu "dipaksa" buat jauhin kalian ya? Bukan niat dari hatinya There must be something wrong happen, mustn't there? Tapi ya sudahlah Mau kepaksa atau bukan, itu keputusannya juga Soalnya kayak zombie gitu sih, kayak dicuci otaknya sama si cowok Menurutku .....
Nah, ini yg menurutku janggal jg Kaya, ku udah ga kenal sahabatku ini siapa, karena prinsip dia sebelum dan sesudah kkn terbalik 180° Satu sisi pengen nyelametin kalo emang terjadi apa2 (takutnya), tapi 1 sisi dia udah mengakhiri pertemanan kita, jadi yha...
@Talita : Kepanjangan mata gue jadi juling!ini curhat bukan tempat buat cerpen.kalau mau curhat intinya aja.paham? Mata lo katarak juga ga ada yg peduli. Sejak kapan curhat cm eksklusif buat lo doang yg baca dan kalo panjang lo boleh kambuh? Lo ga seistimewa dan ga sepenting itu makcik, di dunia online maupun offline, percayalah. @Reika : Gausa ngegas gitu lah, nanti cantiknya hilang^^ Ini lo ngetiknya sambil nelen apaan biar ga mual2? @Reika : Kami sama2 bertanya2 , Apa salah kami? Apakah kami ini pengaruh buruk bagi si C? Pertanyaan yg ga relevan. Ini soal kewarasan menilai: masalahnya udh jelas bukan di kalian. She chose to be an asshole and with an asshole. She doesn’t deserve your sadness nor your self-criticism. They ain’t worth your time. Kisah jamak 2-3 thn belakangan. Di fb, di wa grup. Di twitter thn lalu contohnya ada yg sharing cerita. Yg komen ratusan, berbagi pengalaman, retwit ribuan – (si @Talita kalo baca bukan juling lagi, langsung bengep matanya setaon. Trus kalo dia nyap2 “ini twitter bukan wattpadd buat cerpen! paham?,”-- paling langsung diarak rame2 dibuang ke bantar gebang). Gue pribadi jg punya pengalaman lbh kurang serupa ttg temen SMA yg kecuci otak starter-pack geng hijrah songong kekinian.