Boleh curhat panjang lebar kan...? Nah, aku ceritain dari awalnya ya... Aku terlahir dari keluarga broken home. Bapak suka memukul ibu. Ibu pemalu dan sering depresi. Walaupun Ibu sering dipukul tapi dia diam saja. Kehidupan seperti ini berlanjut sampai aku sekolah TK. Dulu, aku tidak terlalu peduli dengan masalah orang tuaku. Yang aku inginkan waktu itu hanya dekat dengan ayah, bisa ikut dia kerja mengurus kebun. Di lingkungan pertemanan aku tidak terlalu menonjol, aku cenderung pendiam, aku tidak punya banyak teman. Aku, sering pergi berkebun bersama ayah, menanam wortel. Ketika panen aku sering makan wortel mentah yang sudah dicuci bersama ayah. Sejauh yang aku ingat momen2 bahagiaku sering bersama ayah... Sebenarnya aku kasihan sama ibu, tapi entah kenapa ketika itu aku tidak terlalu peduli, aku sibuk dengan duniaku sendiri. Entah kenapa, suatu hari tiba2 ibu membawaku pindah dari rumah itu, aku tidak tau apakah ayah mengusir kami atau ibu tidak tahan dan pergi dari situ, tapi kami pindah dan nggak pernah balik lagi. Kami pindah ke rumah nenek. Sebuah ruko, tepat di dalam pasar. Nenek adalah wanita kuat yang tidak pernah putus asa. Dia adalah seorang veteran dan pejuang hidup, seorang pahlawan sejati. Setelah pindah, ibu menderita depresi berat. Dia sering kelihatan murung. Dia jadi posessive, aku dan adikku tidak tahu apa yang harus dilakukan waktu itu. Nenek, mencari uang untuk kami. Walaupun tua, tapi semangat hidupnya sangat kuat. Ibu masih terlarut dalam depresi dan nenek sibuk dengan pekerjaannya, selama beberapa tahun aku dan adikku tidak terlalu diperhatikan. Aku mulai berteman dengan anak2 disini. Mereka preman2 kecil, aku sering terlibat konflik, kami sering berkelahi, mungkin karena aku pendiam jadi mereka merasa tidak nyaman. Lalu aku berteman dengan salah seorang anak disini, dia cukup aneh, tapi aku nyaman berteman dengannya sehingga kami bersahabat. Kami bersahabat beberapa tahun, tapi kemudian keluarganya mulai melarang anaknya bermain denganku. Tidak tahu pasti alasannya, tapi kurasa mereka mengira aku membawa pengaruh buruk bagi anaknya. Menurut aku bener juga sih, aku punya temperamen yang cukup buruk, karena sering main sama anak berandalan aku jadi gampang emosi, karena aku pendiam emosiku gampang menumpuk lalu meledak. Setelah luntang-lantung gak jelas, kemudian aku sekolah SD. Aku terlambat 2 tahun. Kupersingkat saja, 6 tahun aku sekolah di SD aku sekolah biasa2 saja diselingi dengan beberapa trauma seperti dihina dan dipermalukan guru di depan kelas hanya karena aku tidak mau berteman dengan anaknya, bertengkar dengan sahabat, aku juga sering dihina orang tuaku cerai oleh teman2 berandalan, kurasa ini salah satu penyebab aku dewasa jadi minder parah. Di SMP, kehidupan sekolah juga berjalan biasa, diselingi permasalah seperti minder, susah dapet temen, dll. Kemudian ketika kelas 2, aku tidak ingat alasan pastinya, aku mulai menarik diri dari lingkungan, sekolahku masih berlanjut, tapi pulang sekolah aku tidak pernah keluar rumah, bahkan aku tidak menghadiri pertemuan hari raya idul fitri bersama keluarga besar. Kehidupan sosialku mulai runyam. Di SMA, aku kesulitan beradaptasi, berbeda dengan SMP yang muridnya sedikit, ketika SMP murid kelasku cuma 30 orang seangkatan, di SMA muridnya sampai ratusan, aku jadi sering menyendiri di kelas. Aku pernah berteman dan bersahabat di awal2 SMA sama mantan temen SD tapi itu tidak lama, cuma setengah semester, karena keegoisannya dan sifat individualistisnya karena muak aku memutuskan tidak berteman lagi dengannya (stupid choice), bahkan sampai kami luluspun tidak pernah bertegus sapa, padahal aku sangat menikmati pertemanan itu karena aku sering berdiskusi dengannya, tidak ada yang pernah memulai berbaikan. Selama dua tahun lebih aku sekolah serasa seperti di neraka, berteman dengan fake friend yang selalu menceritakan keburukanku di belakang, duduk sendirian dikelas ketika jam istirahat, kesusahan mendapat teman kerja kelompok,dll. Makin lama hidupku makin depressiv, aku mulai tidak peduli dengan kehidupan sekolah, tugas2ku sering tidak dikerjakan, nilai jeblok, jadi sering bolos, semua orang mulai menjauhi dan merendahkanku. Padahal awal2 sekolah nilaiku selalu tinggi, semangat belajarku sangat tinggi, tapi kemudian semuanya berubah, aku lulus sebagai pecundang, aku bahkan tidak ikut perpisahan sekolah saking mindernya, pernah seorang temen mangatakannya secara langsung, "PECUNDANG", ditambah nenekku meninggal ketika kelas 3, karena ibu tidak terbiasa bekerja dan aku terjebak dengan keminderan yang sudah sampai tahap fobia sosial, aku tidak mampu kerja karena takut bertemu dengan orang2 lingkungan luar, tatapan mereka sangat menakutkan sekaligus menjijikkan, mereka seolah2 membenciku karena menjadi beban dan sampah masyarakat, para kerabat dan tetangga, aku merasa terkepung. Perekonomian keluarga kami mulai susah, kami mulai bankrut, aku tidak jadi kuliah karena tidak punya uang dan karena kefobsosanku. Sekarang di sinilah aku, seperti mayat hidup, tidak punya hasrat, tidak punya teman, tidak punya sesuatu yang bisa diandalkan, tidak punya uang, kesepian, depresi kronis, selalu memikul masa lalu kelam, selalu berpikiran ingin bunuh diri. Aku memang sudah sangat kacau, tapi aku masih ingin punya harapan. Aku punya dua pilihan, bunuh diri atau merantau dan memulai hidup baru. Jika ingin memulai hidup baru maka cara yang tepat adalah kuliah, tapi sepertinya semuanya berusaha menghalangi rencanaku. Uang, kerabat, kondisi mental membuatku merasa tidak punya harapan... Nah gak usah panjang lebar lagi, bulan2 terakhir ini sangat penting, jika ingin nasibku berubah maka aku harus mempunyai semangat, tapi bahkan setelah berusaha keraspun aku tidak punya semangat apapun, semuanya terasa hambar dan kosong, pertanyaannya dalam kondisi yang sudah sangat kacau ini bagaimana aku mengembalikan semangat hidupku yang telah lama hilang...? Thanks buat yang udah mau baca
Yang pertama kan kamu punya ijasah kan coba cari kerja yang emang cocok sama kamu, kalo untuk semangat hidup itu emang dari dalam diri kamu coba kamu tanyain apa yang sebenar nya kamu mau di dunia ini?bukan karena kamu gak punya teman atau broken home kamu sampah masyarakat kamu bisa lebih baik dari itu kamu masih punya anggota tubuh yang lengkap setidak nya. Menurut aku kalo emang kamu mau berubah jadi lebih baik kenapa enggak minimal kamu bisa belajar dari pengalaman dan setidak nya kamu tau kalo dunia emang kejam. Walaupun masa lalu yang membentuk karakter seseorang bukan berarti gak bisa diubah kan.
Km pasti bisa berubah kalo ada niat. Km pikir logis aja, bagaimana bisa km mngurung diri trus? Bahkan smpe tenggelam di laut dangkal, atau trjebak di trowongan yg tak ber ujung. Km bayangkan itu, psti ngeri. Jd berusahalah mncari jalan keluar, bukan mmbiarkan diri tanpa arah.
Lulusan SMA itu masih bisa bekerja, gapapa coba aja dulu pelan2. Kerja di indomaret ato dimanapun itu asal baik. Ubah perilaku sama penampilan, nanti kalo sudah menikah suasananya akan lebih menyenangkan berkali2 lebih menyenangkan. Cari suami yang akhlaknya baik kalo dapet suami yang (maaf) payah nanti suasananya bisa lebih buruk lagi, cari aja yang agamanya baik. Ntar kalo dah mapan sama keluarga coba buat kuliah di swasta ato cari beasiswa, insyaAllah dengan berusaha pasti bisa.
Hai Hmpty Eart, Selamat datang di forum ini, Semoga lewat curhatanmu, kamu bisa merasa lebih lega dan meringankan beban di pikiran dan hati. . Pertama kali lihat kalimat pertamamu "Boleh curhat panjang lebar kan...?" Waow, soalnya aku bukan tipe orag yang suka/betah membaca cerita panjang dan lebih suka ke hal yang langsung intinya, tapi akhirnya tetap kubaca sampai selesai kisahmu karena menceritakan masalah dari kamu kecil hingga saat ini. Memang tidak dipungkiri masalahmu bertubi - tubi menumpuk sejak kamu kecil dan tidak pernah diselesaikan hingga saat ini, mulai dari perlakuan ayahmu terhadap ibu, pergaulan kurang baik semasa kecil, hingga menjadi pribadi yang terpuruk saat ini. "pertanyaannya dalam kondisi yang sudah sangat kacau ini bagaimana aku mengembalikan semangat hidupku yang telah lama hilang...?" Menurutku, ada baiknya jangan merantau dan meninggalkan ibumu seorang diri. Bsa dikatakan, untuk saat ini . . . Hanya Ibu-lah satu satunya orang yang kamu miliki untuk menyayangi dan mendukungmu. Jikalau memang keputusanmu merantau untuk mencari peruntungan yang lebih baik di kota besar, aku mendukungmu juga. Namun, jikalau perantauanmu sebagai pelarian terhadap lingkungan sekitarmu, ada baiknya jangan lari dari masalah, namun hadapilah. Karena bagaimanapun, masalah tersebut tidak akan pernah selesai untuk terus kamu hindari, tunjukanlah bahwa dirimu mampu, bisa, dan beda dari pribadimu yang sebelumnya. Selagi kamu meniti karir dan membantu kebutuhan kalian sekeluarga, perlahan namun pasti, rencanakan suatu pencapaian yang sungguh bermakna untuk membahagiakan serta membanggakan ibumu (cth: meneruskan sekolah dengan membiayainya sendiri). Masa lalu memang bukan untuk dilupakan, g ada salahnya untuk mengingatnya. Tapi janganlah masa lalumu ini menjadi batu sandungan bagi dirimu Tapi janganlah masa lalumu ini menjadi alasan alasan penghambat untuk kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Perubahan itu gak butuh alasan (tapi ini / tapi itu), perubahan itu butuh niat dan aksi nyata. Semangat selalu buat kamu Jangan lupa bahagia ya
masa depan itu kamu yang ciptakan, tentang dirimu mau jadi seperti apa juga kamu yang ciptakan. memang Tuhan punya rencana, tapi kamu juga harus berusaha. jadi ayo semangat lagi mulai lembaran baru, lepas masa" sekolah mu yang sering di hina dan menyendiri. mulai dengan hal kecil bersosialisasi dengan keluarga, tetangga, dan teman terdekat jangan pikirkan negatifnya. ga ada yang salah kok sama diri lu,
Dulu aku jg seperti itu.ansos tapi gak separah km.aku punya kakak tempramen yg suka mukul aku. Tapi aku coba belajar untuk mandiri.usaha dan kerja.aku pernah dibebci satu tempat kerjaan karna gak pernah ramah karna aku takut bicara sm mereka.jd,aku keluar waktu itu. Aku berusaha mati matian agar bs survive dan gak stres.masih ada kok,kesempatan buat km.km bs berjualan atau cari kerja.cari kerjanya yg back office atau bisa jual yakult gitu (hehe saking biasanya lihat ibu ibu yakult).lalu km nabung dan selalu ingat kalau km harus kuliah.gak ada kata terlambat buat kuliah sayang semangat ya i
Kasian banget, makannya jangan suka ngmg ketinggian itu namanya karma lu sendiri pny keluarga kacau balau, wkwkwkw kasian gaya nya selangit padahal masih sampah juga wkwkwkwkw.