Heran saya.. Cowok yg punya target ini target itu, tahun ini mau begini tahun depan mau begitu, tapi apa? Ngomong doang tapi langkah pertama? Nol besar. Kesal. Marah. Dongkol. Entahlah. Cowok yang semakin lama terlihat seperti semakin malas berjuang. Dikasih nasehat a b c sampe z cuma sekedar masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Kerja dgn gaji yg terbilang sangat cukup tapi pengaturan keuangannya kacau balau. Dan dengan gk tau dirinya dia malah nasehatin aku balik nyuruh2 aku pandai2 dalam menabung. HELLOOO NGACA BRO!!! Entahlah si dia mungkin bermulut manis atau apa atau saya nya aja yg udah terlalu menggantungkan harapan ke dia. 2 tahun pacaran katanya target tahun depan nikah eh makin kesini kok ya katanya tunggu 2 sampe 3 maksimal 4 tahun kedepan. WHAT THE FUCK DUDE!!! Berengsek. Sorry kalau ada yg tersinggung. Cuma lagi pengen numpahin kekesalan tapi gk tau ke siapa..
Dia yg 'ga bisa ngatur keuangan' kenapa malah balik nasehati kamu? Apa menurut dia kamu ga bisa nabung? Atau cuma sekadar mencari pembenaran dan akhirnya malah mencoba mengkambing hitamkan dan membuat kamu merasa bersalah? Kalau masalah target 'tahunan' harus ada langkah2nya, jangan malah punya ratusan "target" tapi untuk hal yg ga jelas. Kamu bisa kasih tau cowokmu hal di bawah ini (semoga dia mau dengar) Tulis target Anda dengan jelas Dibanding hanya menulis “menurunkan berat badan”, lebih baik ditulis “menurunkan berat badan 5 kg”. Dengan begitu bisa diukur, dalam setahun target penurunan berat badannya 5 kg. Lebih baik lagi jika resolusi ditulis berdasarkan konsepSMART (specific, measurable, achievable, realistic, time-based). Jangan lupa menulis cara mewujudkannya Apa yang terjadi? Bingung kan… Begitu juga dengan resolusi tahun baru. Banyak yang menulis seabrek target, tapi lupa memikirkan cara mencapainya. Akhirnya, resolusi tersebut tidak terlaksana. Misal ingin turun berat badannya 5 kg dalam setahun, tulis cara mencapainya. Menghindari gorengan, mengurangi porsi makan, olahraga minimal 3 kali seminggu selama 30 – 60 menit, dll. Laksanakan! Nah, di sini banyak yang kadang lupa… pelaksanaan! Kok, pakai tanda seru? Hehehe… Itu untuk mengingatkan saya sendiri. Kadang sudah ditulis, ada metodenya, tapi ditumpuk aja di rak buku atau sekadar jadi file aja di komputer. Ingin tercapai semua resolusinya, ya dilakukan.
Itu lah poinnya tadi. Ratusan rencana pun hanya akan jadi nol besar kalau langkah pertama nya saja tidak ada. Thanks masukannya
