Pistanthrophobia

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Fanyjulian, 23 May 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Saya memang sudah tidak menangis lagi, tidak peduli lagi tentang si dia yang pernah membuat napas ini seolah terhenti, stalking medsos sama sekali tidak pernah, sudah dua bulan tak ada komunikasi lagi. Bahkan sekarang saya menikmati kalau hidup ini dengan teman-teman sebaya. Saya tahu patah hati itu hanya musim hujan yang akan berganti pelangi bagi seseorang yang pernah mengalaminya. Tapi saya masih takut sekali, saya trauma dengan laki-laki yang mencoba menarik perhatian saya agar direspon, saya sering terbayang bagaimana sakitnya saat laki-laki yang sangat saya cintai dulu menyia-nyiakan dan mengabaikan saya. Saking sakitnya saya sampai bosan menangis, hanya tersenyum kecut. Saya teringat saat-saat pendekatan yang begitu manis di awal dan berakhir dengan kepahitan yang memilukan. Saya tidak menjamin 100% bahwa saya benar-benar sudah move on, saya memang sudah tidak bersedih lagi namun ketika mulai ingin membuka hati rasanya saya sudah benar-benar hilang selera, trauma dengan omongan yang mungkin hanya sebagai perisa permen karet yang akan pudar manisnya seiring waktu. Di umur yang sudah menginjak 23 tahun ini, saya cemas kalau kesulitan mempercayai seseorang karena pengalaman buruk di masa lalu itu akan terus berlanjut..
     
  2. dreamhigh

    dreamhigh Active Member

    Cinta terbaik adalah ketika kau mencintai seorang kekasih yg membuat imanmu mendewasa, taqwamu bertumbuh, cintamu pada-Nya juga bertumbuh. Cinta terbaik adalah saat kau mencintai seorang yg membuat akhlaqmu makin indah, jiwamu makin damai, hatimu makin bijak. Dia jadi penegur saat taatmu luntur. Dia jadi penasehat saat kau maksiat. Dia jadi pelipur saat semangatmu lebur. Ya, dialah cinta terbaik, yg tak hanya ingin bersamamu di dunia, tapi juga ingin bertemu kembali di surga.

    Jadi yang bisa jawab bukan hanya hatimu namun perilaku kelak yang akan jadi pasanganmu, lelaki itu sebelum menjadi pasangan halal yang dapat di pegang hanyalah kata-katanya tapi kata-kata itu lebih bermakna jika tindakannya sesuai dengan apa yang di haturkanya.

    Semakin besar rasa takutmu maka tidak akan merubah keadaan apa pun, namun jika kamu mau belajar kembali dan mau mempercayai seseorang mungkin kamu akan merasakan euforia yang dahulu pernah ada bedanya yang sekarang lebih di serahkan ke Tuhan. Karena berharap kepada makhluknya Tuhan hanya berujung kekecewaan.
     
    yerazogh likes this.
  3. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Iya..saya sedang mencoba perlahan-lahan untuk kembali mempercayai seseorang, namun lebih berhati-lagi agar tidak kembali jatuh ke jurang yang sama.
     
  4. Shadow

    Shadow Well-Known Member

    Makanya jgn percaya mulut manis cowok. Cowok itu cuma ngejar kalo udah dapet dibuang. Awalnya aja kamu diperlakukan kaya ratu lama2 jadi pembantu atau pengemis (ngemis cinta ke si cowok)

    Mungkin daripada cari pacar mending cari temen cowok dulu. Biar kamu tau gimana sifat cowok dan tau mana cowok baik mana cowok busuk. Mudah2 an bisa ketemu cowok yg tepat :)
     
  5. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Iya, setidaknya ini bisa saya jadikan satu pelajaran agar tidak sebodoh dulu yang terlalu mengedepankan perasaan ketimbang pikiran..
     
    Shadow likes this.
  6. Shadow

    Shadow Well-Known Member

    Iya pake perasaan boleh tapi logika juga harus jalan terus :D
     
  7. Emily

    Emily Active Member

    saya juga sudah tidak menangisinya lagi, tp si dia datang lagi kerumah, memohon lagi kedua kalinya, sebenarnya saya takut dengan lelaki seperti ini, bagaimana nasib masa depan saya kalau terus terfokus dengan dia yang penuh dengan ketidak pastian. umur saya pun sudah masuk 23thn
    saya gagal lagi melupakan dia, kita mulai berkomunikasi lagi, kita mulai membicarakan hal serius lagi, kita melanjutkan menabung lg, saya terlalu lemah untuk menolak dia kembali pada saya. tapi ketiga kalinya dia mengulanginya lagi. kesekian kalinya saya merasakan hal yang sama seperti orang bodoh yang jatuh berulang kali pada lubang yang sama, dan tak semudah itu untuk menghindari lubang yang sama.
    saya benar benar akan seperti kamu, kehilangan kepercayaan terhadap laki laki.
     
    Fanyjulian likes this.
  8. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Kami juga sempat 3 kali balikan tapi perasaan saya malah justru dicampakkan dan sekarang menanyakan kabar lagi lewat kerabat dekat saya. Jelas ini buat saya semakin ingin menjauh, saya tidak mau lagi banyak berharap padanya saya trauma. Dan ketakutan ini justru berdampak juga pada laki2 yang mendekati saya padahal saya tahu tidak semua laki2 bersikap seperti laki2 itu.
     
  9. Senja Arum

    Senja Arum Active Member

    hahahahaha kok gw berasa punya temen ya baca thread ini
    ya nikmatin hidup aja dululah
     
  10. Emily

    Emily Active Member

    Iya. Saya harus belajar mengedepankan logika dibanding perasaan.
    Makasih udah saling sharing:)
     
  11. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Satu nasib ya?
    Di nikmati sih iya tapi ada yang ngeganjel gitu asli rasanya kriuk2 krenyes nancep :D
     
  12. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Sama-sama saya masih pemula soal urusan asmara, cukup ini yang pertama dan terakhir. Udah kapok!
     
    Shadow likes this.
  13. Senja Arum

    Senja Arum Active Member

    iya satu nasib, cuma beda plot ceritanya, aku juga jadi rada susah percaya sama orang lain
    apalagi buat ngasih hati ke cowo... itu susah sekarang

    iya nancep2 gimana gitu
    :D:D:D
     
  14. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Ho'oh mbak, susah banget kalaupun ada yang deket2 modus saya langsung illfeel sendiri :v
     
  15. Senja Arum

    Senja Arum Active Member

    klo udah ada yg modus2 gitu ya, bukannya berdebar kasmaran, malah jadi was2 -_-" ---> aku begitu :(
     
  16. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Iya sih, was2 jangan sampai terulang lagi, padahal ga semua laki2 kayak gitu :D
     

Share This Page