Kehilangan arah hidup sampai ingin bunuh diri

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Mufana14, 25 April 2018.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Mufana14

    Mufana14 Member

    Semenjak aku kuliah, aku mulai jarang bergaul dengan orang lain
     
  2. skyvanilla

    skyvanilla Active Member

    Aku juga. Sedekat²nya aku dgn teman², gak ada yg tau kondisi aku kyk apa.
    Tapi krna satu kosan sama teman seangkatan dan kami sama² semester akhir, jdi aku mulai cerita² sdkt dgn dia. Setidaknya ada 1 org yg bisa ngebela aku, ketika org lain ngomongin aku di depan dia, krna dia tau kondisi aku kyk apa
    Hehehehe
     
  3. Maiia

    Maiia Well-Known Member

    Kamu sebenarnya tidak terpuruk, hanya saja ambisimu membutakan hatimu.
    Berhati2lah dengan pikiranmu, bisa jadi kamu akan menyakiti dirimu sendiri atau orang di sekitarmu atau bahkan bisa berakhir lebih tragis kayak jadi sinting atau gila.
    Pandanganmu sdg kosong dan kamu hanya berpikir bahwa kamu adalah orang termalang di dunia, saat km berpikir bahwa masalah km adalah yg terberat dibandingkan dgn masalah orang lain.
    Nasehat ataupun arahan positif orang lain km sanggah, hal ini menunjukkan bahwa km tipe orang yg ambisius dan gak bisa menerima kekalahan atau kegagalan.
    Niscaya jika km gak mengubah pandanganmu ini maka km bisa berakhir tragis.
    Maaf pesimis memberi komentar sebab aku pun bingung km ini sebenarnya maunya apa
     
    upputra likes this.
  4. upputra

    upputra Member

    gan kayaknya dilihat dari ceritanya bisa dipahami kalau rasanya dan kecewa soalnya udh punya mimpi tapi mimpinya terhalau setelah penantian panjang. Itu bagus sebenarnya kalau agan merasa kecewa dan merasa marah. Orang yang masih bsia merasakan emosinya ketika dia gagal itu tandanya keinginan dia untuk berjuang dan bangkit masih ada. Coba agan pikir kalau agan meninggalkan dunia ini, peluang agan untuk bisa meraih apa yang diinginkan agan akan menjadi 0%. Agan kalau semisal hidup peluang agan untuk bisa mencapai mimpi mimpi agan memang tidak 100% tapi juga tidak 0% dengan kata lain sangat jauh lebih menguntungkan agan untuk hidup soalnya selagi kita hidup segala nya bisa terjadi gan.

    kalau boleh tahu sih, agan alasan mengapa ingin bisa sbmptn lagi untuk apa? alasan mendasarnya?

    semisal sudah lolos sbmptn di jurusan yang diinginkan di universitas yang diharapkan, lalu apa yang akan agan lakukan?

    semisal saran ya, kenapa kok gak nyoba s1 nya dijalani dulu di universitas yang sekarang, nanti s2 nya ambil target setingii langit kuliah di luar negeri kalau perlu gan

    Soalnya ane lihat dari kenyataan dunia kerja, kualitas seseorang itu gak dilihat dari almamaternya tapi dilihat dari integritasnya dia bekerja gan. Mau ambil beasiswa di luar atau mau bekerja di perusahaan yang bonafit kalau cuma ngandalin almamter gak semua HRD mau gan. gitu

    btw soal psikolog, apa di kampus agan tidak ada BIMBASI atau pusat layanan mahasiswa. mengapa tidak mencoba ke tempat itu dulu, soalnya sepemahaman ane kebijakan dikti yang baru setiap PTN/PTS harus punya BIMBASI atau pusat layanan mahsiswa untuk mengatasi masalah demikian dan di tempat tersebut ada psikolog yang jaga begitu gan.

    semoga bisa membantu , ane bakal follow up thread ini
     
  5. Allah itu tergantung prasangka hambanya, jika kita menilai Allah begitu jahat dan tidak adil ya yang di rasakan akan begitu. Kalau kita menilai Allah sebaik-baiknya perencana ya kita ikhlas menerima segala ketetapannya karna kita yakin ini pasti yang terbaik.

    Barangkali yang kamu anggap baik buatmu, belum tentu menurut Allah benar baik. Dan apa yang kamu anggap buruk buatmu, belum tentu menurut Allah benar buruk. Allah maha mengetahui sedangkan kita tidak.

    Kamu hanya kurang yakin sama Allah dan sedikit sekali khusnudzon dengan-Nya. Sehingga yang kamu nilai kurangnya saja dari apa-apa yang sudah Allah berikan sampai hari ini. Sampai rasa syukurmu tersisa hanya sedikit.

    Coba kalo kamu tambah sedikit khusnudzon mu itu, hatimu jauh lebih tenang, bersyukur, dan menikmati apa yang sudah diberi dengan penuh keikhlasan.

    Allah tau yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

    Kalau difikir dengan pikiran khusnudzon dan tenang, kamu disuruh kuliah yang ada di provinsimu sama Allah bukan malah dipulau jawa karna Allah sayang sama kamu. Allah ingin kamu jauh lebih dekat lagi membangun komunikasi dengan keluargamu, kemudian Allah memudahkan kamu untuk menjaga orangtuamu karna jarak yang begitu dekat. Agar pahalamu lebih banyak terkumpul disana. Barangkali kalo kamu keterima di universitas di jawa jangankan memikirkan mereka, menjaga, dan merawatnya. Kamu beradaptasi dengan lingkungan baru saja masih kepayahan. Sedangkan mereka butuh sekali sosokmu. Atau mungkin kenapa kamu nggk pernah bisa lolos seleksi sepakbola dengan baik, barangkali Allah tau pekerjaan apa yang nantinya lebih cocok denganmu dibanding bermain bola meskipun itu skill mu. Coba berpikir dengan cara khusnudzon, lama-lama pikiran burukmu tentang Allah akan sirna sendiri teredam oleh Iman yang jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

    Manusia hidup pasti ada ujiannya. Dan, tidak sekalipun ujian itu melampaui kemampuan hambanya. Kamu diuji seperti itu ya karna Allah berfikir kamu cukup kuat dan akan berhasil menata perasaan dan masalahmu sendiri. Kalau oranglain atau mungkin aku diberi cobaan yang sama denganmu, Allah tau aku nggk akan kuat sama sepertimu.

    Kalau kamu berfikiran untuk mengakhiri hidup. Apa nggak kasihan dengan kedua orang tuamu yang susah payah membesarkanmu, menaruh harapan jaminan masa tua mereka dipundakmu? Kemudian kamu hilangkan begitu saja dengan cara mengakhiri hidup yang caranya sangat tidak Allah ridhoi. Buktinya, berkali-kali kamu coba bunuh diri Allah menyelamatkanmu. Dia pasti punya rencana besar dan baik dibalik kejadian yang di alami hambanya. Kita saja yang kadang kurang sabar dan kurang peka.

    Kita sering mengalami saat hal-hal yang kita inginkan sejak lama masih belum saja tampak seperti segera terwujud, kemudian kita berpikir Allah tidak akan pernah mengabulkan permintaan kita.

    Padahal, kita punya pilihan untuk berpikir bahwa Allah hanya sedang menginginkan kita untuk belajar sabar, untuk belajar bagaimana mengerti akan istimewanya sebuah ujian hidup.

    Kalau nyatanya dengan tulisan ini, keinginan bunuh diri mu tetap kuat ya ndak papa. Silahkan bunuh diri. Tapi siapkan jawabanmu dengan pertanyaan malaikat kubur yang jauh lebih menyeramkan ketimbang urusan dunia. Siapkan bekalmu juga. Karna mati dan akherat adalah kekal. Banyak yang sakit ingin sehat, banyak yang mati ingin hidup, tapi kamu malah sepertinya ingin merasakan sakit dan mati. Ya itu hakmu. Hanya sekedar mengingatkan, seluruh bumi dan seisinya tanpa dimintapun pasti akan kembali kehadapan-Nya. Lalu kenapa kamu ingin sekali mempercepat pengembalian dan tanggung jawab itu?

    Sebentar, dunia ini cuma sebentar. Kalau kamu pikir dunia ini akan berjalan selamanya kamu akan kerepotan jika tidak ada mimpimu yang tidak terwujud, masjid tidak akan pernah ada isinya karna mereka semua tau yang kekal dunia. Tapi tidakkan? Nyatanya akherat lah yang paling kekal sehingga banyak yang takut dan berbondong mencari amal sebagai teman terbaik di akhirat-Nya nanti.

    Ketahuilah, sesungguhnya Rabb-mu tidak pernah menjauh darimu, sedetik pun. Tidak, ia tetap denganmu dengan ke-Maha Sabaran-Nya. Jangan meminta Dia berikan semua yang ada pada dunia, semua akan hilang dan selalu saja ingin minta ditambah. Mintalah kuat Iman dan sebanyak-banyaknya keikhlasan, agar jika ada yang tidak sesuai dengan keinginan kita, kita bukan manusia yang pandai mencaci Tuhan kita sendiri tapi menjadi manusia yang sadar bahwa tiap cobaan pasti terselip kebaikan.

    Memangnya kita setaat apa sih, sehingga ingin semua doa langsung dikabulkan? Ibrahim yang seorang Nabi saja harus puluhan tahun berdoa untuk mendapatkan anak, kita yang manusia biasa kenapa bisa seenaknya mengatakan Allah tidak adil ketika ada doa yang ditunda pengabulannya padahal bukan berarti ditolak?

    Sungguh..Allah ingin meringankan bebanmu diakhirat nanti melalui cobaan yang sedang kamu alami.

    Jangan bodoh, jangan ingin mati. Mati bukanlah akhir dari penderitaan. Kematian hanyalah awal dari penderitaan abadi jika engkau tidak siap.

    Lihatlah betapa kasih sayang-Nya yang telah meringankan api neraka dengan cicilan cobaan ini. Yakinkanlah cobaan ini hanya cicilan dosa saja, hanya cicilan Azab. Sakitnya tidak akan melebihi kematian.

    Yah, ini hanyalah cicilan. Semua keluh kesah yang membasahi hati, itu pun dicatatkan sebagai pengurang dosa jika kau tetap berada dijalannya dan mengatasi cobaan dengan ikhlas dan sabar.

    Semoga tulisan ini bisa menenangkan pikiranmu yang sedang kalut dan meredam prasangka buruk dipikiramu.

    Maaf jika ada tulisan yang kurang berkenan.

    Semoga lebih tenang,
     
  6. Mufana14

    Mufana14 Member

    Alasan aku untuk ikut sbmptn lagi karena memang aku sama sekali tidak ingin kuliah di tempat ku yang sekarang, karena bisa dibilang provinsi ku merupakan provinsi yang tertinggal di indonesia, karena itu aku ingin bisa kuliah di kota besar di Indonesia karena disana lebih baik dalam segalanya, pada saat sekolah juga aku sering melihat setiap murid pindahan dari kota besar pasti mereka berprestasi di sekolah, karena itu aku ingin merasakan hidup disana karena disana serba lengkap

    Dan untuk BIMBASI di universitas ku tidak ada yang begituan
     
  7. Mufana14

    Mufana14 Member

    Iya, memang aku orangnya ambisius karena memang dari kecil sudah di didik untuk menjadi nomor satu, makanya sifat ku jadi seperti ini
     
  8. Mufana14

    Mufana14 Member

    Terimaksih atas masukannya, tapi bagiku memang berat untuk menerima semua ini, karena sekarang aku sudah kehilangan semangat untuk melakukan apapun
     
  9. Rainy days

    Rainy days Member

    Coba evaluasi diri,positif thinking terus,berprasangka baik ke Allah dan juga ke orang tua itu penting,Hidup ga selalu sesuai dengan apa yang kamu inginkan, selalu libatkan Allah dalam setiap hal yang kamu lakuin, percaya rencana Allah lebiih baik dari rencana hambanya. kalo apa yang kamu inginkan engga terwujud,bukan berarti gagal,Allah nyiapin yang lebih baik dari itu. bener kata user lain,kamu kurang bersyukur, coba belajar mensyukuri apa yang udah kamu milikin sekarang, masalah univ inceran kamu, kan gaharus ikut sbm, ya mending kelarin kuliah yg sekarang,nnti s2 nya lanjut di univ yg kmu pengen. jgn cuma stuck di satu hal, cobalah hal lain atau cara lain.

    good luck for you
     
    Penulis Aksara likes this.
  10. Mufana14

    Mufana14 Member

  11. didi rasidi

    didi rasidi Member

    Bro napa lu kgk nekat nyari kerja trus lu bisa nanggung biaya kuliah lu sendiri
     

Share This Page