sepertinya tak ada yang menganggapku penting

Discussion in 'Ruang Curhat' started by akaime, 3 February 2018.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. akaime

    akaime Member

    Hmm.. Sebenarnya bingung mau mulai dari mana. Terlalu rumit untuk diceritakan.. Dan sebenarnya dari luar atau dari sampul saja, hidup ku terasa baik baik saja.. Tapi yang sesungguhnya aku sangat terpuruk didalam pikiranku.
    Aku ingin cerita dari awal. Aku dulunya bukan anak yang manis, aku lebih sering bermain dengan anak cowo dan bertingkah laku seperti cowo, aku anak terakhir tp aku ngerasa aku biasa2 saja. Tidak di terlalu dimanjakan. Banyak kesedihan yang aku rasakan dari kecil sampai SMA. Aku yang dianggap pencuri, bandel, jorok, tidak beretitude, tidak pintar, selalu pembawa masalah, banyak omong. Sebenarnya itu semua tidak sepenuhnya salah, krn aku msh kecil dan aku diperlakukan kasar, serta rasa iri melihat teman2 ku yang dimanjakan oleh org tuanya. Tapi itu semua berakhir ketika aku SMP. Aku berubah karena aku sudah beranjak dewasa, berteman dengan teman yang baik. Aku belajar giat dan masuk 20 besar kemudian 5 besar. Aku mulai feminim,memilih teman, memanfaatkan waktu dengan baik. Hingga akhirnya tertanam kuat stigma 'anak baik' dalam pikiran ku.. Dan aku menjadi perfeksionis dan optimis dalam segala hal, aku cantik, Lembut, polos, banyak yang menyukai ku. Yah, aku bahagia.. Aku bahagia bersama mereka, dan aku tak ingin pulang. Krn aku tau aku slalu di kambing hitamkan dengan masalah yang sepele. Ketika aku salah sedikit bahkan satu kata, itulah awal perang besar untukku. Walau aku tak ingin pulang, aku slalu habiskan waktu dirumah.. Aku jarang sekali jalan2, dan aku tak dikasih keluar. Aku juga sering di banding2 kan dengan abangku. Abangku bagaikan raja yang amat baik bagi mereka. Dan aku adalah yang terburuk. Aku slalu pembuat perang dikeluarga. Orang tak akan menyangka aku yang manis, lembut dan ramah ini adalah sih pecundang yang teramat buruk. Hatiku sakit, hingga aku berkali2 ingin bunuh diri, dan berharap mati secepatnya. Hatiku sakit! Tapi tak ada orang yang tahu hatiku sakit amat liar biasaa. Ini bukan sakit biasa. Aku seperti orang gila ketika itu. Aku masih anak2.. Tapi banyak pertengkaran luar biasa yang slalu kuhadapi. Aku banyak mengeluh dan mulai memperbaiki diri lagi serta banyak berfikir. Ini adalah dari sudut pandang kesedihanku, tapi disisi lain, keluargaku adalah keluarga yang hangat dan penyayang. Mungkin sudut pandang kesedihanku terlihat lebay. Tapi aku memang merasakan hal seperti itu. Lalu aku giaat lagi, sangat giat hingga keluarga ku bangga pada ku.. 'Stigma anak baik' yang ada dalam diriku tak pernah hilang. Walau batinku sering tersiksa, aku semakin smangat agar kluargaku bangga. Ketika SMA, pertengkarang sudah berkurang namun aku menjadi org yang sensitif jika stres. Di SMA aku slalu juara, aku tak pernah melakukan hal aneh. Aku benar2 menjadi anak baik. Dan semakin dewasa, jarang sekali ada pertengkaran. Dan kalaupun ada itu semua salahku. Akhirnya aku sadar, mereka sangat menyayangiku. Mungkin caranya sedikit salah dan pemikiranku yang membuatnya menjadi rumit dan alhasil aku sering stres. Mereka sangat menyayangiku. Dan aku sadar, aku harus bahagiain mereka.. Akhirnya hidupku bahagia baik diluar maupun dalam. Banyak kenangan indah setelah pahit pikiranku. Aku bahagia, aku sayang abngku yang sangat merangkul, lembut dan menjagaku. Aku sayang ibuku yang lucu. Aku sayang papa yang bijak dan selalu lembut dan memberikan edukasi yang baik. Dan aku sangat menyayangi kakak2 ku yang selalu membahagiakanku. Yah andai saja aku sadar dari dulu. Andai saja aku bisa berfikir lebih dewasa. Pasti aku tak merasa terpuruk.
    Tapi, tahun 2015 papa ku dipanggil Allah Swt. Setelahnya smua baik2 saja. Pertengkaran pun mulai sering terjadi, antara aku dan ibu. Sepele. Smua karena masalah yang amat sepele.. Aku tak ingin sperti ini.. Cukup!
    Aku mulai gak tahan, di universitas aku dikucilkan dan di bullying oleh teman sekelas juga senior tanpa mengetahui apa salahku. Aku menutupi hal itu dari siapapun. Aku tak pernah mengatakan kesiapapun aku di bullying di kampus, sampai aku tak berani ke kampus jika temanku tak kuliah. Mental ku mulai terganggu dan aku tidak percaya diri. Aku slalu jalan menunduk seakan2 smua orang akan menerkamku jika aku menegakkan kepala ku. Aku dianggap pelakor oleh sahabatku, padahal aku tak pernah tertarik dengan cowo di kampus.
    Hidupku mulai kacau.
    Aku mulai lagi mencoba bunuh diri berkali2..
    Namun gagal, dan aku belajar hijrah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah walau aku belum menutup aurat dan aku banyak berfikir dan mencoba untuk lebih dewasa lagi.
    Dan akhirnya pertengkaran pun berkurang dan aku lebih menyayangi ibuku agar aku tak melakukan kesalahan lagi. Aku bahagia lagi..
    Dan sekarang, abangku akan menikah bulan 7 nanti insyaallah. Dan aku sudah smester 8.
    Aku termasuk brother komplex. Begitujuga abngku ke aku. Kami sangat akrab dan kompak walau sering berantem. Mendengar ia akan menikah. Aku merasa kehilangan. Akusakit karena papa sudah tak disini. Aku belum relah membiarkanmu memenjauh. Abngku sudah mulai berubah. Kakak2 dan ibuku sudah berulang kali mengatakan abangku skrng sudah berubah, tapi aku slalu menyangkal. Dia sudah sangat jarang menghubungiku.
    Aku jadi serng berfikir, kakak2 ku sudah berkeluarga, abangku sbentar lagi, dan aku sendiri sudah dewasa. Kami mulai sibuk ngurus hidup masing2 .. Aku sangat sedih. Membayangkan aku sendirian. Dengan mereka yang sudah sibuk dengan keluarga masing2.
    Aku, aku masih butuh kalian..
    Aku gak punya siapa2..
    Aku gak punya teman yang benar2 teman untukku.
    Aku tak bisa terbuka ke smua orang..
    Aku gak bisa apa2 tanpa kalian..
    Kumohon, perhatikan aku..
    Jangan biarkan adik yang kalian sayangi ini dulu sendirian..
    Kumohon..
    Aku takut aku semakin stres dan ngelakuin hal bodoh.
    Aku jenuh.
    .
    Ini ceritaku. Harap maklum jika tak nyambung. Aku sedang dmterbawa perasaan.
     

Share This Page