yang namanya pacaar kalok udah enggak lagi pasti jadi mantan donk yaa,, hemm aku akui dia baik, dia bijaksana, dia yang aku mau. tapi yang aku sayangkan dia gak bijaksana untuk dirinya sendiri. dan kami putus tanpa sebab dan justru itu hal yang yang sulit ditebak apa maunya. Awalnya emang kita udah temenan lama, dekat juga hanya sebatas teman. ya tapi namanya waktu ternyata semua itu gak hanya sebatas teman tapi rasa juga ikut andil didalamnya. dia selalu bercerita ini dan itu. ceritakan suka dukanya, dan selalu berkomitment yang serius itu tunggu tamat S2. okee aku dukung banget semua planning2nya. Suatu hari, dia bener2 nyatakan perasaannya. Aku selalu ngingatin tunggu S2 selesai aja. Tapi tetep aja dia bersikeras "mulai saat ini juga dan kita jalani pelan-pelan" akhirnya aku ikut mau dia . hari-hari berlalu dan ternyata dia memutuskan untuk kembali berteman saja dan mengulang semuanya. ya jelas, pasti kita yang mendengar punya 1000 tanda tanya besar kenapa? kenapa? dan ada apa? setelah diteliti yee dia tak percaya diri denngan teman2 sepermainanku. saat itu aku benar2 tersudut tak menentu. disisi satu, kenapa harus seperti itu? katanya cinta tapi apa? disisi lain, apa semua ini salahku? dll banyak pertanyaan berkeliling menari di pikiran. Aku yakin dia masih sayang, rasa itu masih ada. terbukti dengan semua gerak-gerik yang dibuatnnya tanpa ia sadari. tapi fakta yang selalu terlihat semuanya cuma membuat aku illfel dan sangat illfel. seakan2 dia selalu buat aku harus benci dia. kenapa harus gitu? apa harus aku buang sayang yang ada dihati ini? apa sayang yang ada dihati masing2 itu harus dikubur dalam2?? aku harus ikut logika apa perasaan? kasi solusi donk :/
kalau kamu masih berharap dia mending ditanyakan langsung saja, sebagai laki2 yg baik dimata kamu dia harusnya memberikan kejelasan hubungan kalian bukan menggantungnya dengan alasan yang aneh (menurutku).. so kamu analisa dia pake logika, dan endingnya kamu tanya perasaan kamu gimana..