TOLONG AKU. Aku membutuhkanmu; siapapun yang membaca ini. Inilah kisahku yang harus kau tahu.

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Diana Emiroglu, 5 March 2016.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Namaku Diana. Aku murid kelas 11 sebuah SMA di Banyuwangi, Jawa Timur.
    Aku memutuskan untuk membagi ceritaku tentang hari-hari buruk yang Demi Tuhan semuanya benar-benar kualami sendiri.
    Aku lahir di keluarga yang tidak kaya, malah bisa dibilang serba berkekurangan. Ibuku buta, ayahku pedagang kecil di sekolah-sekolah sekitar daerah kami.
    Aku tidak cantik, sama sekali tidak cantik.
    Kau tahu? Di sekolah aku tidak memiliki teman sama sekali. Ya, SAMA SEKALI.
    Aku duduk sendiri di belakang setelah seisi kelas mengusirku dari bangku lamaku yang ada di depan. Aku sedih, sedih sekali. Bagaimana bisa aku bisa bertahan di sekolah ini, tanpa seorangpun teman?
    Aku sebenarnya telah benar-benar bersikap baik ke teman-temanku yang terus-terusan membullyku, tapi keadaan tidak pernah menjadi lebih baik. Bahkan aku pernah menangis di depan kelas dan meminta maaf, memohon-mohon seperti pengemis, bahkan tanpa aku tahu persis apa salahku sebenarnya.
    Mereka sangat memusuhiku, dan memanggilku dengan sebutan bangkai, anjing, dan ejekan-ejekan kasar lainnya. Tidak ada yang memanggil nama asliku, Diana. Mereka mengejekku, kapanpun mereka mau. Tepat di depan mukaku! Bahkan anak-anak laki-laki benar-benar bersikap buruk padaku; mereka berlarian saat aku datang, mengejek sesama mereka dengan sebutan "pacarnya Diana", dan itu benar-benar menyakitiku.
    Aku nampak sangat tegar dan acuh di luar, tapi tak seorangpun tahu, sebenarnya aku sangat perasa. Jika ada orang yang menyindirku, aku akan pura-pura tidak merasa saja, tapi sebenarnya aku sangat tahu sindirian, gunjingan, makian itu ditujukan padaku.
    Mengapa semua orang begitu memusuhiku? Sebenarnya 3 bulan pertama masuk SMA, segalanya baik-baik saja. Sampai suatu ketika aku melakukan kesalahan pada seorang teman dan dia menghasut semua orang agar mereka menjauhi dan memusuhiku juga. Aku sudah puluhan kali minta maaf padanya, tapi dia sama sekali tidak menggubrisku. Dan lambat laun aku dijauhi, dicemooh, dibully, oleh teman-teman sekelasku sendiri.
    Dan bukan hanya sekelasku saja, ternyata aku seperti menjadi tenar dengan citra buruk di seisi sekolah, sehingga siapapun tahu kalau aku tidak punya teman.
    Aku kadang-kadang bingung, anak-anak yang bahkan aku tidak tahu namanya itu menyorakiku di sekolah, meneriakiku dengan tawa dan ejekan-ejekan saat aku melintas di depan mereka. Ya Tuhan, kenapa sih mereka jahat sekali? Bahkan saat aku baru saja memasuki parkiran, belum melepas helm dan masih ada diatas sepeda motor, seseorang meneriakkan namaku dengan suaranya yang sangat keras. Aku tidak tahu siapa dia, tapi suaranya begitu keras dan lalu aku menjadi pusat perhatian semua orang. Aku malu sekali. Inilah yang menyebabkanku benci pergi ke sekolah. I hate going to school. Pagi-pulang, aku ada dalam kondisi pikiran yang benar-benar kacau.
    Segalanya rumit.
    Aku tidak memiliki teman satu pun, sehingga untuk bertanya tugas atau materi yang belum aku kuasai saja aku bingung siapa yang akan aku tanyai.
    Aku berjalan sendirian kemana-mana,
    Aku selalu duduk sendirian di mushola, kantin.
    Aku sangat sedih. Mereka sepertinya lupa bahwa aku juga punya perasaan yang bisa terluka dengan perlakuan yang mereka pun juga pasti tidak suka menerimanya.
    Bahkan, saat kita berkemah pramuka dan menginap di villa saat kegiatan penelitian di luar kota, aku diusir daei tempat tidurku. Padahal disitu ada guruku, tapi beliau hanya mengacuhkanku. Lalu karena aku didesak untuk keluar, aku tidak punya pilihan lain kecuali tidur di beranda mushola. Aku sangat sedih, lalu aku menangis sendirian di sana. Di tengah hutan ini sangat dingin, lalu aku menangis sendirian mengingat perlakuan buruk teman-temanku.
    Aku tidak bisa menahan untuk terisak, lalu seseorang guru datang dan bertanya, "Diana, kenapa kamu ada disini?" saat itu sudah jam 12 malam dan aku tidak bisa berhenti menangis. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan pikiranku sehingga aku menjerit-jerit tak terkendali dan tak bisa kuhentikan. Baru beberapa menit kemudian setelah kehabisan tenaga, aku bisa berhenti berteriak-teriak seperti orang gila dan membuat semua orang disitu panik.
    Lalu keesokan harinya aku bangun dengan mata bengkak.
    Tentang keluargaku, aku tidak rukun dengan mereka. Aku memiliki seorang adik laki2 yang masih SMP tapi aku sama sekali tidak dekat dengannya dan itu sangat menyakitiku. Aku rasanya tidak punya siapapun untuk berbagi.
    Lalu ada sebuah kejadian beberapa bulan lalu yang benar-benar paling ingin kuralat sepanjang aku bersekolah disini.
    Aku menyukai seorang adik kelas di organisasi, namanya Aldo. Aku curhat ke seseorang bahwa aku menyukainya lalu ternyata dia jahat dengan membeberkan hal itu ke Aldo. Aku malu setengah mati, sehingga suatu hari setelah pulang sekolah jam 5 sore di parkiran yang sudah sepi, aku mengungkapkan sendiri semuanya ke Aldo. Aku tidak tahu bagaimana bisa ada orang yang diam-diam mengawasi kita berdua.
    Lalu keesokan harinya, seperti kilat menyebar bahwa aku "menembak" seorang adik kelas. Kabar itu tersebar di seluruh kelas dan menjadi hotnews hanya selang beberapa jam setelah kejadiannya, dan meledak seperti pisau yang menelanjangiku. Aku lalu dibicarakan, diejek, dicemooh, dihina, bahkan oleh adik-adik kelasku dan orang-orang di sekolah yang bahkan aku kenal namanya saja tidak.
    Jadilah aku terkenal dengan image sangat sangat buruk sebagai seorang perempuan. Bukan hanya itu, banyak orang dengan anonymous juga menyerangku di askfm, BBM, chat FB, aku mengalami bully yang sangat luar biasa di dunia nyata sampai merambah di media-media sosialku.
    Itu sangat membuatku hancur,
    Down,
    Sedih,
    Pahit.
    Lalu, beberapa hari setelahnya kupikir gosip akan hilang sendiri, tapi ternyata tidak. Semuanya tidak sesederhana apa yang aku bayangkan, aku tidak pernah menyangka semua akan jadi seperti ini akhirnya.
    Aku benar-benar sedih,
    AKU BENCI DIRIKU.
    AKU BENCI KARAKTERKU.
    AKI BENCI KENAIFANKU, KEBODOHANKU, KETOLOLANKU!
    Sampai-sampai aku menggores-gores pergelangan tanganku dengan silet sampai berdarah-darah, tapi aku gagal mati.
    Bukan hanya itu, aku mengalami psikosomatis parah yang rasanya benar-benar menyakitkan. Kepalaku sakit sekali, masalah pencernaan parah, sampai-sampai aku tidak bisa bangun dari tempat tidur seharian.
    Dan begitulah, aku sangat sangat sedih, tertekan, cemas, depresi, tapi tidak tahu caranya melepaskan.
    Kau tahu, aku juga salah jurusan. Aku seharusnya tidak memilih IPA karena suruhan orangtua, bidang kesukaannku sama sekali bukan IPA dan matematika.
    Aku mendapat nilai nol di matematika dan fisika, nol, benar-benar nol besar.
    Dan siapapun bisa curang dalam ujian, dan untuk seorang yang tidak punya teman sepertiku, siapa yang bisa kuharapkan?
    Kau tahu, sebenarnya aku murid yang selalu masuk 5 besar di kelas. Tapi, pada semester kemarin turun menjadi peringkat 8 di sekolahku karena masalah-masalah ini; sama sekali merusak konsentrasi dan fokus belajar. Bagaimana aku bisa belajar dengan baik jika dari berangkat sampai pulang saja, aku merasakan begitu banyak tekanan?
    Kau tahu, sebenarnya aku cukup bagus di bidang bahasa dan ilmu sosial. Aku selalu mendapat IP tertinggi diantara seluruh anak kelas 11 di bahasa Inggris dan kemarin aku menjadi salah satu perwakilan sekolah untuk kompetisi debat bahasa inggris se-kabupaten walaupun tidaj menang. Aku menulis puisi juga. Selain pelajaran eksak, sebenarnya aku terbilang unggul di banyak bidang lain. Hanya saja aku ada di IPA, tidak banyak yang bisa kulakukan di sini. Apalagi kalau sampai aku tidak lolos SNMPTN tahun depan, aku tidak akan bisa kuliah untuk mengejar cita-citaku sebagai guru bahasa Inggris.
    Aku sebenarnya juga seorang pengurus OSIS dan Dewan Ambalan, tapi sepertinya aku tidak mendapat banyak respek dan tempat berarti di sini setelah semua yang terjadi dan kuterima.
    Aku bersyukur menemukan forum curhat online, akhirnya aku sedikit bisa menarik napas.
    Aku rasanya bisa mati, karena aku juga membutuhkan manusia untuk mendengarkan kesedihanku, bukan hanya pena dan kertas ratusan lembar buku diary yang telah kutulis.
    Siapapun dirimu yang membaca ini, aku bersungguh-sungguh tentang semua yang kutulis di sini.
    Dan aku ingin kau tahu, aku benar-benar tidak sedang baik-baik saja.
    Segalanya serasa mencoba membunuhku pelan-pelan. Apa lagi yang tersisa?
    Terimakasih sudah mau membaca, setidaknya jika kau memiliki masalah yang cukup berat juga, aku harap kau tahu mungkin masalahmu tidaklah seberapa dibanding semua yang aku alami.
    Aku tidak akan berharap banyak jika seseorang benar-benar akan peduli dan bersimpati padaku, tapi aku saat ini sedang membutuhkanmu. Benar-benar membutuhkanmu; siapapun dirimu.
    Namaku Diana, kau bisa menghubungiku lewat email dianaemiroglu@gmail.com
    Salam.
    :')
     
  2. karra

    karra Well-Known Member

    Mau nanya katanya lo jarang masuk tapi kok pinter?
     
  3. Volt

    Volt Well-Known Member

    Km pasti sangat dewasa skrng... Cba buktiin kamu bisa js orng sukses... Buat mereka yang mencibirmu menyesal...
     
  4. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Diana...

    Manusia itu tidak sempurna....

    Segala kekurangan manusia pasti diberi kelebihan oleh Yang Maha Kuasa..

    Buktinya kamu bisa dpt peringkat 10 besar..
    Saya aja dulu peringkat 3 besar dri belakang :D:D..

    Ya kalau untuk masalah teman mu yg begitu, menurut saya abaikan saja... Kan kamu bisa mencari teman diluar sekolah..

    [YOUTUBE="uvfkBR9l48A"][/YOUTUBE]
     
  5. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Aku dulu sekolah sering masuk tapi bodoh kar.. :(
     
  6. karra

    karra Well-Known Member

    Lo kan gak fokus ke pelajarannya tapi ke bu gurunya o_O
     
  7. mira

    mira New Member

    u pasti seorang yang berwawasan luas,tutur bahasa u yang nunjukin itu semua,;)*
     
  8. yuningsih

    yuningsih Member

  9. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Justru kl fokus ke bu guru malah semangat belajar nya.. Gimana sih nih Tante...:)
     
  10. Aku bukannya sering tidak masuk, aku tidak menghindari mereka dengan cara sering tidak masuk sekolah. Aku benci masuk sekolah karena perlakuan mereka setiap hari yang buruk sekali, tapi mau tidak mau aku harus masuk jika tidak mau tertinggal pelajaran.
     
  11. Alhamdulillah, semoga begitu. Do'akan aku sukses, ya. Terimakasih supportnya.
     
  12. Terimakasih ya, Mr. X.
    Aku berharap bisa segera lulus. Aku sudah tidak tahan dengan lingkunganku yang seperti itu..
     
  13. Aamiin. Aku memang terbiasa menulis, Mira. Terimakasih, ya.
     
  14. Terimakasih, ya. Do'akan saja aku sukses dalam studiku, dan aku segera bisa berpindah ke lingkungan yang lebih baik suatu hari.
     
  15. vkdnny

    vkdnny Member

    Coba kamu salurkan bakat nulis kamu, ikut2 lomba nulis di internet/majalah.. biar beban kamu sedikit berkurang :), jangan lupa berdoa sama ibadah
     
  16. Iya.. makasih ya :) balasan kamu sangat berarti buat aku :)
     
  17. chiquita

    chiquita Member

    Inget ..Allah ngga akan ngasih ujian ke hambanya diluar batas kemampuan si hamba...kamu pasti bisa kuat...semoga semua segera membaik....sukses ya diana...
     
  18. Aamiin :) thanks ya.. balasan kamu sangat berarti buat aku.
     
  19. psrin204

    psrin204 New Member

    Tetap semangat ya, Diana. Jangan cepat putus asa karena cobaan yang kamu alami. Karena, sesungguhnya Allah gabakal ngasih cobaan yang tidak bisa hamba-Nya lewati. Lebih baik kamu menunjukan bakat kamu ke mereka daripada menyakiti diri sendiri. Karena justru mereka akan senang jika kamu sudah putus asa begitu. Saran saya, mulailah bangun hubungan yang baik dengan keluargamu, Diana;);)
     
  20. yuningsih

    yuningsih Member

    Amien
     

Share This Page