Beda Agama

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Bana Na, 15 June 2016.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Bana Na

    Bana Na New Member

    Hi.. :)
    ku harap seorang dari kalian mampu memberikan saran, terimakasih..

    jadi semuanya berawal dari seorang kakak kelas ku di SMA yang mengaku sebagai secret admirer, well aku tak begitu mengacuhkannya. awal awalnya aku sering mendapat salam yang dia titipkan kepada teman sekelasku, aku tak menanggapinya, lagian dia tak mau memberitau identitasnya.
    hingga pada suatu malam, aku mendapat pesan di Line darinya. awalnya hanya sekedar berkenalan, hingga aku tahu kalau dia yang selama ini menjadi secret admirer itu. singkat cerita kami sering bercakap cakap lewat sosmed, hampir setiap malam jika kami berdua tak disibukkan dengan tugas tugas sekolah.
    tak lama dia mengungkapkan perasaannya. sejujurnya, saat itu aku juga tertarik dengannya. dia tak begitu pandai, namun aku sering mendegar celotehan kawanku tentangnya dari pembina maupun temanku kalau dia tipikal pria yang rajin, santun, ramah, & ringan tangan. nilai plusnya dalah dia memiliki wajah yang cukup manis, terlebih ketika ia tersenyum menampakkan lesung di kedua pipinya.

    hari itu aku bimbang sekali, ingin hatiku menerimanya namun aku sadar betul sahabat sahabatku tak pernah menyetujui ini dari awal, bukan karna apa, tapi kami tak seiman.

    ku pikir mereka itu berlebihan, kami hanya berpacaran, ini wajar untuk anak SMA, bukannya mereka juga? banyak sekali yang berkata bahwa, setidaknya aku harus memilih seorang yg mampu membimbingku lebih baik dalam bidang agama. jadi, malam harinya aku mengajaknya bertemu seusai makan malam, sekolah kami berbasis boarding school, jadi jangan heran kalau kami punya banyak waktu untung saling memperhatikan di luar jam sekolah yang padat. dan keputusannya, aku menerimanya menjadi pacar. sorenya kau sudah memperingatkan padanya soal agama, dan dia berkata bahwa dia siap menjalaninya.

    kami berpacara secara diam diam, dari kawan kawanku yang tidak setuju dan yang terpenting dari pembina asrama dan dewan guru, karena aturan di sekolah kami pacaran itu tidak di perbolehkan, dan konsekunsinya jika ketahuan adalah panggilan orang tua dan tidak di ikut sertakan dalam lomba apapun selama bersekolah di sana. yah, jadi biarpun kami sering bertemu entah saat makan ataupun kegiatan asrama lainnya kami tak bisa bertegur sapa, karena kami paham betul senioritas yang dijunjung di sini amatlah tinggi, tidak ada pertemanan antara junior & senior. namun di kalangan kawannya ini tak berlangsung lama, minggu pagi rasanya dalah waktu yg tepat untuk kami bertemu, tidk banyak yg melakukan kegiatan dan kami bisa jogging agak jauh dari asrama tanpa ada guru maupun teman yg melihatnya. namun salah satu temannya yg ternyata juga keluar asrama pagi itu memergoki kami, dan berita itu tersebar di angkatannya tak lebih dari sehari. aku tetap mencoba menyembunyikan ini dari teman2ku, aku paham mereka akan marah jika tahu. biarpun cepat atau lambat mereka juga pasti tahu.

    awalnya menurutku aku tak akan sampai hati menjalani hubungan ini, dia berkata dia tak memiliki teman untuk diajak sharing mengenai masalah asrama dan sekolahnya, aku tahu beban sekolah berasrama lebih banyak, karna itulah dia ingin memiliki pacar. awlanya hanya itu. kami berjanji untuk saling peduli, menyemangati, mengkoreksi satu sama lain dan bertukar pikiran, hanya itu, tak lebih. jadi aku paham betul ini hanya seperti aku menjadi sahabatnya. dan kami menjadi semakin dekat, apalagi sebagai seorang kristen dia sangat menghargaiku, dia tak pernah menyentuhku sampai sekarang, dia juga sering mengingatkanku untuk sholat dahulu atau menyemangati saat puasa.

    dan aku tak tahu bagaimana, hubungan ini menjadi serius, berbeda dari komitmen awalku. kami seperti terlalu terperosok dalam perasaan masing masing tanpa kami sadari. beberapa hari yang lalu ia mengatakan sesuatu yang entahlah aku harus senang atau sedih. "Kamu baik sekali, aku yakin aku tidak akan pergi kecuali kamu yang memutuskanku. tidakapa kamu sakiti aku dengan tamparan, tapi tolong jangan sakiti aku dengan putus. aku sayang kamu" intinya begitu.

    aku berfikir untuk memutuskannya saat ia lulus nanti, tapi disisi lain aku tahu kami semakin jatuh ke dalam, aku takut menyakitinya. Jujur, dia tak pernah menyakitiku. aku tidak tega melihatnya sedih. aku paham bagaimana sifat dan wataknya. aku mulai memikirkan jika ini terus berlanjut bagai mana dengan keluarga kami?? aku tidak mungkin meninggalkan agamaku. tapi aku tak juga ingin memaksanya untuk mengikuti agamaku, bagaimana dengan keluarganya nanti?

    aku sungguh tidak bisa mengambil keputusan.... :(
     
  2. meuura

    meuura Active Member

    Tjuannya pacaran buat apa mba??

    Kalo saya pribadi.. Gak mau main hati kalo belum siap dgan konsekuensi dari permainan itu..

    Krena bgi wanita (yg lbh banyak pake perasaan ktimbang logikanya) jdi terjerembab jatuh ketika hatinya sudah dilabuhkan ke pria tsb.. Mskipun baik atau buruk. Yg namanya perasaan sayang ga bsa di ganti gtu aja.


    Jdi sekali lagi.. Tjuan mba kenal dkat dgan pria ini untuk apa? Masa depan? Atau hanya kisah kasih SMA?
     
  3. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Itu sudah resiko kalian berdua... kl ingin lanjut salah satu Dr kalian harus berkorban...

    Sebaik nya kamu bicara kan dengan anggota keluarga mu, dan dia pun demikian...
     
  4. Bana Na

    Bana Na New Member


    Awalnya hanya main main... sekedar penyemangat, engga lebih. tapi semakin lama saya rasa ini jadi serius. saya bingung harus mutuskan atau mau lanjut. dilain sisi saya sayang sama dai
     
  5. Bana Na

    Bana Na New Member

    iya, memang harus begitu.. tapi saya masih takut untuk ngomong kekelurga. karena saya tau persis seperti apa nantinya reaksi dari keluarga saya
     
  6. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Kalau Dr keluarga mu tidak setuju... ya kamu berharap dri pengorbanan si cwo mu... biasanya sih kl cwo bener2 niat.. apa saja bakal dilakukan kok
     
  7. Bana Na

    Bana Na New Member

    kalau nanti akhirnya dia pindah agama, apa iya dia fine aja sama keluarganya? itu yang saya takut... kasihan dianya, saya gategaaa
     
  8. Maiia

    Maiia Well-Known Member

    Hal sama yg juga sedang aku
     
  9. Bana Na

    Bana Na New Member

    :(:(:(

    paham kan gimna bimbangnya? kalo dia bilang "sayang" itu antara sedih sama senang
     
  10. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Dri situ kalian berdua harus lebih mendewasakan diri... ortu pasti senang kl melihat anak nya bahagia...

    Kl untuk keluarga yg lain sih, anggap saja angin berlalu,
     
  11. Bana Na

    Bana Na New Member

    okok :) saya coba.. thankyou so muchh
     
  12. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Skrng fokusin dulu sekolah nya, biar cepat selesai..
     
  13. Bana Na

    Bana Na New Member

    thankyou mr.x
     
  14. rikisibarani

    rikisibarani Well-Known Member

    Hal yg sama dialami oleh teman dekatqu ..
    Dia smpe bilang, knpa ya mesti ada agama di dunia ini ? Di situ aq paham mksd dy yg berpacaran beda agama dgn cowonya,, aq cuma bisa bilang : inilah yg dialami tiap siapa saja yg berpacaran beda agama !!

    Padahal ortu tmanqu ini sudah mengijinkan kalaupun dy harus pindah agama mengikuti keyakinan cowonya ..

    Tapi hatinya si tman ini sendiri yg ga rela ninggalin agamanya,, sementara dy pun sudah sangat mencintai cowonya !!

    Kalau di sini, bedanya qta udah kerja sih ..
    Jadi sudah untuk keseriusan memang,,

    Ya gimana lagi ya, kalau sdh gini ya harus ada yg ikut keyakinan salah satunya yah ..
    Ga mungkin kan, klu nikah 2 agama ..
     
  15. Bana Na

    Bana Na New Member

    bener, konsekuensinya memang harus ada yg ngalah atau putus..
    tapi mungkin buat saya, sekolah saja dulu... biarpun ini nganjel banget rasanya,,
     
  16. Alakai

    Alakai Well-Known Member

    agama bukan sesuatu yg bisa dimainin krn cinta atau sayang... cari yg seiman aja mendingan... (korban gw ) jahahahahah
     
  17. nurlita

    nurlita Member

    Orang tua aku juga dulunya beda agama jadi mereka pacaran beda agama gitu terus sekarang papaku yang ngikut agama mamaku, dlu papaku penganut kristen yg taat dan mamaku seorang muslim. mungkin sanking cintanya kali ya jd papaku langsung ngikut agama mamaku.skrg papaku sholat dan berpuasa jg.
     
  18. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Loh kok sama ya... ortu ku juga gtu
     
  19. nurlita

    nurlita Member

    wah jodoh wkwkwkwk
     
  20. meuura

    meuura Active Member

    Ciiieh.. Jodoh ne yee...

    Hehe.. Contoh kasus @Alakai..
    Semangat alakai...
     

Share This Page