Saya lelah bermain dengan mulut ini :(

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Cappucino Addict, 18 June 2015.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Saya ingin menceritakan keluh kesah saya tentang lingkungan saya yang sekarang ini.
    Saya lelah, saya muak, saya bosan. Ingin rasanya saya berteriak dipuncak gunugng untuk menghilangkan sakit hati ini. Tapi apalah daya, saya tidak suka melakukan perjalanan panjang seperti mendaki gunung. Oleh karena itu saya memutuskan untuk googling situs curhat yang bisa menampung semua keluh kesah yang tak dapat saya koar koarkan didunia luar.

    Lets Start,
    Pertama, perkenalkan dulu. Saya seorang pecinta cappucino dan saya berusia 21 tahun.
    Banyak orang yang bilang kalau mulut saya tajam, sadis, keji, kasar dan sebagainya. Jujur, awalnya saya tidak terlalu mempedulikan hal itu. Tapi setelah saya ditinggalkan banyak orang, saya merasa saya perlu mempertimbangkan untuk mempedulikan kata-kata yang keluar dari mulut mungil ini. Setelah saya pertimbangkan, saya merasa saya bukanlah seperti apa yang mereka cap. Saya hanya terlalu jujur untuk mengungkapkan apa yang menurut saya salah dan apa yang menurut saya benar. Bukan sok merasa tau dengan diri sendiri, saya mengatakan ini setelah saya menanyai beberapa saudara, sahabat dan ibu saya. Mereka mengatakan saya orang dengan logika tinggi yang selalu berkata dengan bukti yang nyata. Mungkin ini yang menyebabkan daya imajinasi saya tidak terlalu bagus, dan jujur saya tidak bisa menggambar apapun dengan baik. Malah semua yang saya gambar sangat jauh dari bentuk aslinya.
    Setelah mendengar semua pendapat itu saya tidak terlalu menahan mulut ini untuk mengatakan hasil olahan otak saya, tapi untuk orang yang baru dekat dengan saya atau baru mengenal saya sedikit menahan diri.Entah kenapa, saya merasa takut ditinggalkan karena mulut ini. Dan hal ini sejujurnya mengubah sedikit kepribadian saya, dirumah saya dengan lepasnya berbalas argumen dengan keluarga saya tanpa mempedulikan apa yang keluar dr mulut ini. Diluar saya lebih menahan diri untuk berbicara,bahkan disekolah dulu saat SMA saya hampir tidak pernah berpendapat dalam diskusi walau saya tau yang diucapkan teman saya ada yang salah. Saya mencoba menahan mulut ini untuk berbicara. karena sekali saya menyanggah, orang-orang akan langsung menjudge saya sok pintar, sok mengerti, sok paham. Saya tak ingin lagi dicap sombong dan besar kepala seperti itu.

    Jujur hal yang bertentangan dengan saya ini sangat menyiksa. Disaat ingin berbicara, saya tertahan oleh diri saya sendiri. Lelah sekali rasanya.
     
  2. Vi11

    Vi11 New Member

    Tak apa jika memang senang berkata tanpa berucap
    mulut diciptakan sendiri memiliki sebuah arti
    Telinga diciptakan berpasangan memiliki sebuah arti
    begitupula dengan jari diciptakan 10 dengan bentuk dan fungsi yg berbeda
    Menurut teori konseling yg saya baca, memang ada bbrp hal yg dapat membuat seseorang "lega"--melampiaskan yg ada dpikirannya
    Setiap org punya pilihan masing2 mau menggunakan yg mana
    dan tiap pilihan juga memiliki konsekuensi
    semoga yg sudah dipilih dapat membuat diri sendiri n org lain merasa lebih baik
     
  3. Andira

    Andira Active Member

    setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing masing. Untuk masalah perkataan tajam yang sering terlontar saat dulu, itu ngga berarti kaka orang yang egois dan sok tau. Kepribadian itu sudah mengalir dalam diri lo kak..

    mulai membiasakan saja untuk mengubah hal itu. Berlatihlah berbicara sendiri di depan cermin. Jika ingin mencoba lagi, cobalah untuk selalu memberikan pendapat ketika ada forum yang bermusyawarah.

    ketika apa yang kaka sampaikan memang benar adanya, mereka pasti akan malu bagi yang sudah mengecap kalo kaka itu orang yg egois dan sok tau..
     

Share This Page