tak pernah terbayangkan diriku menjadi yg dibenci, banyak yg telah menyumpahi aku. padahal tak ada niat ku menyakiti. aku hanya memiliki kekurangan. kini aku sedih, aku merasakan sumpah itu, hidupku kesepian, aku tak tahan jika harus sperti ini. di mana kah titik terang itu? tunjukan pada ku jalan mu ya allah. tunjukan, berikan aku seseorang yg bsa membantu ku. :seseorang yg sedang terisak:
aku masih punya mimpi. hidup normal sperti kbanyakan orang. tak melulu merasa bersalah. menikmati hidup dg teman, keluarga, dan alam sekitar. tak terkungkung dalam dilema dan air mata.
Semua yang di ciptakan Allah pasti ada tujuannya, hanya kita sebagai hamba seringkali lupa. Termasuk ujian seseorang, dibalik ujian itu pasti terselip pesan baik dari Allah untuk kita. Jangan pernah berhenti berusaha, jangan pernah berhenti jadi diri sendiri sekalipun banyak orang yang menggunjing sikap dan tindakan yang kita pilih, jangan pernah merasa tidak berguna, jangan pernah merasa tidak ada orang disekitar yang mengertimu kadang mereka ingin dekat tapi tidak kau persilahkan mereka, jangan putus harapan. Kita sering mengalami saat hal-hal yang kita inginkan sejak lama masih belum saja tampak seperti segera terwujud, kemudian kita berpikir Allah tidak akan pernah mengabulkan permintaan kita. Padahal, kita punya pilihan untuk berpikir bahwa Allah hanya sedang menginginkan kita untuk belajar sabar, untuk belajar bagaimana mengerti akan istimewanya sebuah ujian hidup. Sebab, dalam harapan dan keinginan yang tak jadi, ada penantian yang kadang terasa berkepanjangan, ada pendirian yang harus selalu diteguhan, serta ada keputusasaan yang selalu ditunda. Kita sering mendapati usaha-usaha yang telah lama kita perjuangkan tidak selalu membuahkan hasil yang kita harapkan sejak awal kita niatkan dalam hati, kemudian kita berpikir Allah tidak pernah adil memperlakukan hamba-Nya. Padahal, kita punya pilihan untuk berpikir bahwa Allah hanya sedang menginginkan kita untuk belajar ikhtiar, untuk belajar bagaimana memahami akan hebatnya sebuah kerja keras dan usaha. Sebab, dalam hasil yang mengecewakan, ada pahit yang ditelan bulat-bulat sendirian, ada kepedihan yang disembunyikan dalam-dalam, serta ada peluh yang terjatuh tanpa tersadar. Kita sering kehilangan sesuatu yang kita jaga sepenuhnya, bahkan seseorang yang begitu kita sayang, dan saat kita kehilangannya, kemudian kita berpikir Allah begitu kejam merampas kebahagiaan kita. Padahal, kita punya pilihan untuk berpikir bahwa Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Lebih dari itu, Allah hanya sedang menginginkan kita untuk belajar ikhlas, untuk belajar bagaimana mengerti akan berharganya keberadaan sesuatu, bahkan kehadiran seseorang saat ia masih ada. Sebab, dalam kehilangan yang menyedihkan, ada kesedihan yang ditimbun terlalu lama, ada hati yang berubah merunduk setiap harinya, serta ada air mata yang menetes tiap malamnya. Kalau saja kita memandang tiap-tiap yang menimpa kita sebagai ujian, kita bisa saja memilih berpikir bahwa Allah nyatanya melihat kita jauh lebih kuat dari yang lain. Hanya mereka yang begitu dekat kepada-Nya yang mampu merasakan, bahkan menerima dengan lapang pada apa- apa yang terjatuh di pundaknya. Barangkali kita memang tidak perlu cemas, sebab Allah selalu menyisipkan kekuatan pada setiap langkah dalam titian takdir yang telah ditetapkan. Jangan pernah merasa sendirian dan putus asa ya mas..