Mahasystem Chapter 4: Eternal Memories “Ada noda kuning di sekitar lubang kancing kemejamu” “Ah sial. Padahal aku sudah berusaha menyembunyikannya dengan dasi, tapi kau masih bisa melihatnya…” “Aha. Rendang ya? Kau masih tidak berubah… masih menyukai masakan Padang…” “Kau hanya melihat noda ini saja tapi kau sudah bisa menyimpulkan kalau ini adalah noda tumpahan rendang?” “Hidungku… asal kamu tahu saja, hidungku ini lebih tajam dibanding mataku” “Rendang itu… istriku yang membuatnya… dan dia memang berasal dari Padang” “Senang sekali ya. Lihat ikatan sepatumu itu… payah sekali… apa ayahku menyuruhmu datang kesini secara mendadak…?” “Begitulah… pagi-pagi ayahmu sudah menelponku dan menyuruhku untuk segera menjemputmu” “Huft… begitu ya… ayahku itu pasti merepotkanmu ya… kau bangun pagi setelah mengalami malam yang indah bersama istrimu, memakan masakannya, menjanjikannya waktu untuk bersama berdua lalu secara tiba-tiba ayahku menelpon, karena terburu-buru kau menumpahkan makananmu dan tanpa peduli dengan itu kau bergegas pergi dengan penampilan seadanya…” “Apa yang bisa kusembunyikan darimu Erik? Kau itu… menakutkan sekali…” “Atas nama ayahku aku meminta maaf… kalau kau mau aku bisa membungkuskanmu satu paket kopi Toraja untuk istrimu… itu bahan rempah terbaik untuk membuat steak…” “Tidak usah repot-repot. Terima kasih. Ngomong-ngomong soal kopi… mengapa kau memilih kopi… bukankah ayahmu sudah memberikanmu segalanya? Mengapa tidak melanjutkan pekerjaan ayahmu dan bekerja di direksi saja?” “Aku memilih kopi karena… aroma kopi membuatku sedikit lupa terhadap ingatan-ingatan yang tak ingin kuingat. Kau tahu kan penciumanku ini cukup tajam… ditambah sindrom photographic memory yang membuatku mampu mengingat segala sesuatu secara detail… dan didalam aroma, entah itu parfum atau hanya aroma sabun… pada dasarnya semuanya menyimpan ingatan tertentu di dalamnya…” cerita lengkapnya silahkan dilihat di: (baca dari chapter1 kalo mao) http://alamlukmanmahasystem.blogspot.co.id/2015/11/mahasystem-chapter-4.html buat @Senja Arum ikuti terus ceritanya.
ntar ya @Alam Lukman , aku bacanya pas tanggal 20an, pas kelar sidang TA ke 3 dari total 4 sidang yang harus aku lalui ntar klo udah aku baca, bakal aku bahas lagi kyk yg wkt itu hahahaha
waduh, chapter 4 aja jadinya belum di baca, udah mau upload lagi yg 5 sama 6, mana tiap chapternya pasti panjang bgt lagi -___-, dicicil deh yg chapter 4nya sekarang
sebentar say,,chapter 4nya belum diedit betul,,, nanti diedit dulu baru dipreview,,hehhehe ada detail2 yang terlewat rupanya,,,heheheh