mengubah cara pandang????

Discussion in 'Ruang Curhat' started by agus_null, 4 June 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. agus_null

    agus_null New Member

    Sya mungkin seorng introvert.,
    Tpi saya ingin mengubah sedikit rsa pendiam sya agar dapat di akui di dunia sosial,,
    Kdang ketika sya ingin berbicara saya selalu memikirkan efek buruk yg ditimbulkan enth menyakiti atau tidak perasaan orng lain.,,dan sya selalu menelan mentah2 semua pendapat negatif tntng saya.,, itu menjadikan saya sering down ketika perkataan itu terdengar di telinga saya.,, se akan mereka semua mengkasihani saya.,, semakin memikirkan rasa dikasihani orang lain membuat saya murung dan hilng semangatt untuk berbicara dengan orang lain.,
    Mungkin ad teman yg bisa memberikan saya sebuah saran tentang hidup saya.,,
     
  2. yolla

    yolla Active Member

    Gue juga dulu berpikiran sama,

    Tapi sekarang buang jauh2 deh perasaan dan negatif thinking lo ya begitu2, ga melulu mikirin gimna orang cara mandang lo itu perlu, knp? Biar ga khawatirin hal2 yang gak seharusnya lo khawatirin. Ini gue belajar dari slh 1 tmn gue yg orgnya 'cuek'. Trnyata cuek itu perlu, tpi bukan berrti ga pedulikan?

    Lagi pula ga usah negatif thinking, toh kita gatau gmn mreka, dan mereka ga tau gmn kita sbnrnya so jdi cuek ajaa.. jangan pikirin apa yg blm tentu org pikirin tentang kita coba lebih friendly, lebih terbuka, SKSD ga perlu tkut/ragu. sebenernya sih persepsi(sudut pandang) itu tergantung bagaimna cara kita menyikapinya..hehe maaf ya jd kepanjngan soalnya emg dulu aku terbilang introvert tpi sekarang bnyk orang yg bilang udh berubah :D tapi ga ada salahnya ko punya kepribadian introvert, semua balik lg kediri kita sendiri :)
     
  3. agus_null

    agus_null New Member

    Memng gk ad slahnya tpi kadng sendiri itu bisa membosankan.,, rsa tertekan yg tersimpan memnuatku seperti bom waktu yg mau meledakk.,,

    #eh kamu aktif juga ya di web curhat ini.,, ap kamu adminnya?? Heheh
    Joke,
     
  4. yolla

    yolla Active Member

    Cari teman yg punya kesamaan pasti seru wkwk atau ga cari kesibukkan aja..
    .
    .
    .
    bukan admin, hanya sedang belajar memahami orang lain hahaha :D
     
  5. Umar

    Umar Member

    إذا الكلام من فضة كان السكوت من ذهب

    Jika perkataan itu terbuat dari perak maka diam terbuat dari emas.

    Memangnya ada apa dengan banyak teman & banyak disenangi orang lain sampai kamu begitu menginginkannya? Ketahuilah kawan, hal itu justru menjadi beban bagimu. Karena ketika temanmu banyak sekali yg bergantung padamu, memberikan penilaian yg teramat sangat tinggi kepada dirimu, hatimu akan semakin merasa sedih. Sebab, manusia sering menampakkan sesuatu yg bertentangan dengan hatinya hanya untuk menarik perhatian orang lain. Demikianlah sifat manusia, yaitu selalu berusaha menghindari keburukan manusia lain dengan bermanis muka dan menyenangkan hati mereka.

    Maka seorang yg shidq, yaitu jujur perbuatan dan ucapannya akan selalu bersedih tatkala diagungkan oleh manusia, dipuji & disanjung. Semakin banyak pengikutnya, dirinya akan semakin takut kepada الله. Sebab, seringkali pengagungan, pujian & sanjungan itu berbenturan dengan segala macam kekurangan amalnya yg jauh dari kata sempurna walaupun dia berusaha sekuat tenaga. Ia mengetahui kalau saja الله tidak menutupi aib aibnya, siapakah dirinya ini kecuali manusia yg paling hina?

    Imam Abu Hanifah tatkala beliau sedang berkunjung ke suatu pasar, beliau mendengar dirinya dipuji, diagungkan dan ingin diikuti oleh banyak orang. Kerumunan orang itu berkata, “Lihatlah Abu Hanifah, dia adalah seorang Alim yg mengamalkan ilmunya! Dia tidak pernah tidur dimalam hari! Dia tidak pernah meninggalkan qiyamul lail!”. Mendengar pujian itu sang Imam merasa malu, sedih, kemudian pergi meninggalkan kerumunan orang tersebut. Beliau bersedih karena selama hidupnya hingga saat itu, beliau hanya menggunakan setengah malamnya untuk melaksanakan qiyamul lail. Sedangkan sangkaan orang yg memujinya itu berlebihan dari kenyataannya.

    Maka sejak saat itu hingga akhir hayatnya, sang Imam tidak pernah tidur diwaktu malam untuk melaksanakan qiyamul lail. Karena beliau memandang pujian & pegagungan masyarakat sebagai bentuk teguran dari pada الله SWT. Demikian inilah resiko menjadi seorang yg banyak teman & pengikut, kalau kamu belum siap menjalani beratnya tanggung jawab tersebut, bersyukurlah dengan keadaanmu & berbuat baiklah kepada saudara saudaramu.
     

Share This Page