Menjalin Hubungan Tanpa Status

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Magdalena Desca P, 22 September 2015.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Betapa bimbangnya menjalani hubungan tanpa status seperti ini, sudah hampir 1 thn saya menjalani ini dengannya, dan kebetulan kita satu tempat kerja sama2 orang luar kota jabatannya lebih tinggi dari saya.
    Sudah banyak yang kita lalui, sudah tau kejelekan, keburukan satu sama lain, selalu berbagi suka duka dalam pekerjaan, kehidupan masing2, kita selalu bersama2 tidak ada moment yang terlewatkan, saya merasa nyaman dengannya dia saya anggap sebagai seorang sahabat, pacar, bahkan sudah seperti pasangan suami istri, hanya tidak satu rumah saja.
    Kadang saya berpikir untuk meninggalkannya tapi hati belum siap, saya sudah terlanjur sayang dengannya, tapi tidak ada ikatan apa2 diantara kami, saya pun tau sebenarnya dia memiliki seseorang yang paling dia dicintai disana, menjadi penghalang juga kita beda Keyakinan, apakah saya salah menjalin hubungan seperti ini dengannya ? Saya yang selalu menemaninya, selalu ada jika dia membutuhkan, menjadi tempat curahan hatinya, saya yang tau bagaimana susahnya dia mencari rejeki, saya yang tau bagaimana perjuangan dia.
    Dia tak pernah sadar, dia selalu mengharapkan pujaan hatinya sedangkan saya disini menjadi separuh hatinya, kita pernah berjanji satu sama lain jangan pernah saling meninggalkan, selalu bersama2, menjaga perasaan, saling terbuka, jadi apa solusi untuk saya ?? Apakah hubungan ini akan terus berjalan, apakah saya harus menantinya sedangkan dia mencintai orang disana, dan bahkan dia seperti tidak mau melepaskan saya...
     
  2. Senja Arum

    Senja Arum Active Member

    hmmm gini mba, mendingan mba tanya ke dia, maunya hubungan kalian itu seperti apa? hubungan yang memang nantinya berlanjut ke pernikahan dengan salah satu pindah keyakinan atau memang sebatas saudara (kakak-adik)?

    Atau ya, yg paling simple tp susah dilakukan ya mba ikhlasin aja dia sama pujaannya itu, walpoun mba bilang mba tau segala sesuatu ttg cowo itu (suka dukanya)

    yang jelas, klo emg ga ada komitmen yg pasti tp saling nyaman, emang pasti bakal bikin galau terus, bapernya ga berenti2, susah ilangnya :(
    jd mba juga harus mastiin cowo itu maunya gimana atau ya itu langsung ikhlasin begitu aja

    *menurut aku sih gitu
     
  3. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Sudah saya tanyakan, dia lebih nyaman dengan hubungan kita seperti ini, dia sudah nyaman bersama saya, sampai saya masa bodoh sendiri dengan kondisi saya, saya mementingkan kesenangan saya, kebahagiaan kami sama2 membutuhkan perhatian....Saya pernah mencoba untuk mengikhlaskannya, saya mencoba untuk tidak lagi mengharapkannya, sulit dia selalu hadir dihadapan saya bahkan seperti ada yang mendorong untuk tidak meninggalkannya, apa harus dengan cara saya meninggalkannya menghilang darinya ??
    Semakin niat untuk meninggalkannya semakin berat untuk melepasnya..
     
  4. Senja Arum

    Senja Arum Active Member

    ya makin diniatin emang semakin susah...
    makanya coba dibarengin sama kegiatan yg mba sukain... jalan2 atau ngumpul bareng temen misalnya
    mba pasti udah lama kan ga ngumpul rumpi2 sama temen2nya (aku nebak doang sih, sotoy gitu hehe)
     
  5. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Iya bener itu jarang kami rumpi bahkan jalan2, karna kesibukan kami masing2
    Mau dibarengi gimana pun kalo berhenti pasti inget dia, gimana mau gak inget kita satu kantor...
    Ya kadang liat mukannya pas udah lupa, udah bahagia ehh sedih lagi galau lagi gara2 ketemu dia sekilas :(
     
  6. mr.x

    mr.x Well-Known Member

    Maaf sebelumnya, apa cwo itu sudah berkeluarga?. Saya baca hub. Kalian sudah sampai seperti suami istri.
     
  7. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Mr.X@ kami masih single belum menikah, iya kita seperti suami istri, ketika dia merasa bosan dirumah dia selalu datang kerumah saya, istirahat, meluangkan waktu bersama2 dirumah, bercerita keluh kesah, dan rumah ku juga sudah dianggap menjadi rumahnya sendiri...
     

Share This Page