Apa gunanya kita berusaha dan berdoa dalam hidup, kalau semua sudah di tentukan allah?

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Mufana14, 14 November 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Alam Lukman

    Alam Lukman Well-Known Member

    Ok, berhubung saya pernah komen disini, dan somehow selama setaun ga jadi solusi. Oke saya kasih jawaban yg relate sama judulnya aja lah ya.

    Gini. Hidup itu ibarat rumus pemfaktoran. Lets say Allah nyiapin 1000 pilihan hidup buat mas. Ok. Bayangkan dulu ada 1000 jalan. Dan semuanya adalah ketetapan Allah. Nah, dari 1000 jalan itu tiap2 jalannya memiliki 2 cabang lagi. Sebut saja, cabang negatif dan cabang positif. Dan dari 2 cabang positif negatif itu setiap cabangnya dibagi 2 lagi, cabang keep negatif atau berubah positif, begitu seterusnya seumur hidup anda. Anda bisa aja bilang, ah gua diem ga milih jalan manapun Allah udah tentuin jalan saya. Betul. Ketika anda ga memilih pun itu masih ketetapan Allah, karena anda berada di persimpangan 1000 jalan tadi. Yang mana itu ketetapan Allah seperti yg saya sebut tadi. Tapi anda statis, ga kemana2. Hasilnya anda ga berkembang. Ya terserah memang. Tapi mau sampai kapan? Karena ada waktu yg berjalan, dan kemampuan kita akan digerogoti oleh itu. Ada hal yg ga akan sama ketika kita tua. Dan endingnya hisab. Atau pertanggung jawaban.
    Intinya, apakah tidak sayang dengan waktu yang berjalan seandainya anda memilih untuk tinggal di keadaan yg sama?
     
  2. Alam Lukman

    Alam Lukman Well-Known Member

    Think about this quote :
    Hidup itu adalah tentang 10 persen hal yang terjadi pada anda, dan 90 persen apa yg anda lakukan untuk menghadapinya.

    Itu jalan hidup anda
     
  3. didi rasidi

    didi rasidi Member

    begini kalo sekolah pasti di kasih jajan sama ortu tapi kalo tidak sekolah tidak di kasih.
     
  4. Cenderung setuju sama ini. Hidup di tangan sendiri, ya lakukan maksimal. Jatuh-bangun, berhasil-gagal, itu soal konsekuensi hidup, selalu terjadi. Doa dan ditentukan allah/tuhan adlh narasi dogmatis yg ditanamkan sejak orok atau sejak kita mengenal bahasa, bukan kondisi yg terberi alami. Andai doa akhirnya diperlukan sbg meditasi personal, ya oke aja krn orang selalu butuh sesuatu utk dipercayai agar membuat jiwanya merasa terpenuhi, absurd sekalipun. Intinya utamain kesehatan mental, ga usah terus2an wondering around tuhan tu mana ga nolong—sakit jiwamu nanti.
     

Share This Page